LAYAR TERKEMBANG
I. Identitas Novel
Judul Novel : Layar Terkembang
Pengarang : St. Takdir
Alisjahbana
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2000
Tebal : 166 halaman
Unsur Intrinsik Novel
a. Tema
: Perjuangan wanita
b.
Latar
/ setting
1.
Gedung
akuarium di pasar ikan
2.
Rumah
Wiriatmaja
3.
Martapura,
Kalimantan Selatan
4.
Rumah
Sakit Pacet
5.
Rumah
Partadiharja
6.
Gedung
permufakatan
c.
Alur
: Maju
d.
Sudut
pandang : Orang ketiga
e.
Watak
Tuti :
1.
Seseorang yang aktif dalam berbagai kagiatan wanita
2.
Selalu serius
3.
Jarang memuji
4.
Pandai
5.
Cakap dalam mengerjakan sesuatu.
Unsur Ekstrinsik :
Mengajarkan
kepada kita untuk saling
menghargai dan peduli terhadap sesama manusia dan terhadap alam. Juga
mengajarkan tentang pentingnya pendidikan bagi kita. Karena untuk mencapai
tujuan, kita harus memiliki ilmu pengetahuan agar tidak tertinggal dengan orang
lain dan mampu bersaing di masyarakat.
II. Layar
Terkembang
Analisis
Tuti
lebih pendiam dalam pembawaan sehari-hari. Hobinya membaca buku dan aktif dalam
kegiatan organisasi. Tuti menyibukkan
diri dengan aktif di organisasi. Ia bahkan menjadi wakil organisasi untuk
berpidato tentang kemajuan perempuan dalam sebuah kongres. Tuti menyadari bahwa
berjuang tak hanya dilakukan dalam sebuah organisasi, tapi juga bisa dengan
cara tinggal di desa dan membangun desa itu.
Tuti
seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang
persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora
sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria.
Tuti
menolak cinta seseorang, karena pemuda itu bukanlah idamannya. Sejak itu
hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan
kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang
seorang kekasih. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan
Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
Komentar
Novel Layar Terkembang memberikan arti
penting dari sebuah perjuangan dan pengorbanan. Dalam mencapai apa yang kita
cita-citakan, kita harus semangat dan tidak mudah menyerah dan pantang putus
asa. Sesulit apapun itu kita harus tetap belajar dan bekerja keras. Selain itu,
saya menjadi mengerti bahwa sebenarnya wanita juga mampu bersaing dan memiliki
hak serta kedudukan yang sama dengan laki-laki. Dari situ kita bisa belajar
untuk menghargai wanita dan tidak memandang rendah wanita, kita tidak boleh
menjadikan wanita hanya sebagai budak yang bisa kita perintah sesuka hati. Kita
harus memberi kesempatan kepada wanita untuk bersaing dan menunjukkan
kemampuannya demi mencapai tujuan.
Dalam menghadapi suatu masalah, kita harus tegar dan jangan mudah menyerah.
Kita harus hadapi masalah tersebut dengan usaha, kesabaran, dan berserah diri
kepada Tuhan. Kita tidak boleh pasrah dengan kehidupan karena kita yang
menentukan kehidupan kita, bukan kehidupan yang menentukan kita. Dan untuk
mencapai hal itu, kita harus mempunyai pendirian yang teguh serta semangat
untuk mencapai tujuan yang kita cita-citakan.
Novel ini juga memberikan sebuah arti dari kesetiaan, jika kita mencintai
seseorang, kita harus bisa menerima dia apa adanya dan kita harus benar-benar
memperjuangkannya. Selain itu, dari novel ini, saya belajar tentang sebuah
pilihan. Dimana kita harus memiliki sebuah harapan atau cita-cita dan kita
harus berani mengungkapkan apa yang kita cita-citakan itu. Kita juga harus
berani dalam berkata tidak untuk sesuatu yang tidak kita sukai karena melakukan
sesuatu tanpa ada rasa senang hanya akan membebani diri kita dan tidak akan
menimbulkan kebahagiaan.
Novel ini mengajarkan kepada saya untuk saling menghargai dan peduli terhadap
sesama manusia dan terhadap alam. Juga mengajarkan tentang pentingnya
pendidikan bagi kita. Karena untuk mencapai tujuan, kita harus memiliki ilmu
pengetahuan agar tidak tertinggal dengan orang lain dan mampu bersaing di
masyarakat. Dengan memiliki pengetahuan yang luas kita dapat memberikan
pengaruh yang sangat besar didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.